Senin, 12 November 2012

Prasangka Deskriminasi dan Etnosentrisme


Prasangka
Secara umum, kita dapat melihat bahwa prasangka mengandung tiga tipe.
  • Afektif     :  Berkaitan dengan perasaan yang negatif.
  • Kognitif   :  Selalu berpikir tentang sebuah stereotip.
  • Behavioral : Tindakan dalam bentuk deskriminasi.
Dapat disimpulkan bahwa prasangka merupak sikap negatif kepada kelompok tertentu dan difokuskan pada ciri-ciri negatif. Sikap ini menyebabkan terhambatnya hubungan anatara setiap kelompok.

Sebab-sebab timbulnya prasangka yaitu.
  • Latar belakang sejarah. 
  • Perkembangan kultural dan situasional. 
  • Faktor kepribadian. 
  • Perbedaan keyakinan, agama, dan kepercayaan.
Etnosentrisme
Etnosentrisme adalah suatu kecenderungan yang menganggap nilai dan norma kebudayaannya sendiri sebagai suatu yang prima, terbaik, mutlak, dan dijadikan sebagai tolak ukur untuk dibedakan dengan budaya lain. Etnosentrisme biasanya dilakukan secara tidak sadar. Gejala ini juga merupakan gejala sosial yang universal, yang pasti dirasakan oleh setiap individu. Oraqng-orang etnosentrisme biasanya merasa dirinya lah yang paling superior dan lebih unggul dibandingkan sekelilingnya. Dan memandang sekelilingnya sebagai inferior, lebih rendah, nista dsb. Sikap dasar ideology ini (chauvinisme) pernah dianut oleh orang-orang jerman pada zaman NAZI Hitler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar