Sabtu, 27 April 2013

Contoh Sistem Informasi Manajemen di Masyarakat

Contoh Sistem Informasi Manajemen di Masyarakat dalam Bidang Pendidikan

Jadi yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen secara luas, berdasarkan teori-teori di atas adalah sebuah lembaga yang terdiri dari beberapa orang yang bekerja secara bersamaan dan efektif dalam rangka mencapai sasaran tertentu dengan berbasiskan komputer dan disediakan untuk dimanfaatkan oleh pengguna informasi tersebut.

Sedangkan yang dimaksud dengan hubungan masyarakat adalah sebagaimana disebutkan oleh Glennand Denny Griswold dalam buku Manajemen Pendidikan di Sekolah (Suryosubroto, 2010, hal.154) adalah fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dan menyimpulkan sikap-sikap publik, menyesuaikan kebijakan dan prosedur instansi atau lembaga dengan kepentingan umum, menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan dukungan masyarakat. Dalam buku yang sama (Suryosubroto, 2010, hal.155), disebutkan oleh Ibnoe Syamsi menyadur pendapat Hooftman bahwa makna hubungan masyarakat merupakan suatu upaya dalam mengembangkan opini masyarakat yang positif terhadap sesuatu lembaga tertentu di mana publik harus diberi penerangan dengan jelas yang lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan mereka, sehingga timbul pengertian selaras disertai adanya pendapat-pendapat dan saran-saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu yang harus diperhatikan dan dihargai.

Pendapat lain disampaikan oleh Bonar juga mengutip pendapat Harlah dan Scott dalam buku Manajemen Pendidikan di Sekolah (Suryosubroto, 2010, hal.156) bahwa Hubungan masyarakat merupakan usaha-usaha mencari keterangan tentang apa yang disukai dan tidak disukai oleh masyarakat untuk dipergunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dan kebijakan dalam melaksanakan kegiatan organisasi pada masa selanjutnya.

Jadi, dengan memperhatikan berbagai teori dan pendapat baik mengenai definisi Sistem Informasi Manajemen maupun penjelasan arti dan tujuan hubungan masyarakat sebagai salah satu fungsi manajemen memberikan gambaran kepada kita, bahwa ternyata hubungan antara keduanya sangat erat dan saling terkait satu sama lain.

Ketika sebuah fungsi manajemen kurang dilaksanakan dan diabaikan oleh sebuah lembaga, termasuk lembaga pendidikan, maka akibat yang diterimanya tidak ringan dan kecil. Sebuah lembaga, dalam hal ini lembaga pendidikan bisa hancur dan tidak lagi diminati oleh masyarakat karena kurangnya sosialisai dan berkomunikasi dengan masyarakat, baik secara langsung maupun melalui media komunikasi lainnya.
 
Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas),pasal 1(1 dan 4), yaitu “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Memperhatikan definisi pendidikan dan beberapa karakteristik pendidikan yang bermutu, ada beberapa karakter yang menyebut tentang adanya unsur kepuasan pelanggan atau pengguna pendidikan. Pelanggan atau penggguna pendidikan ini adalah angggota masyarakat yang menitipkan maupun yang memperpercayakan putra-putrinya untuk menuntut ilmu di lembaga pendidikan bersangkutan.

Jadi hubungan antara fungsi manajemen hubungan masyarakat dengan peningkatan mutu pendidikan sangat erat dan tidak dapat dipisahkan,

Kemudian, apabila syarat fungsi manajemen ini dipenuhi maka lembaga pendidikan akan memperoleh keuntungan dan faidah yang besar untuk mengembangkan dan ekspansi lembaga, baik dalam jangka pendek misalnya terkait dengan pendaftaran siswa baru, maupun jangka panjang yang berhubungan dengan pengembangan institusi lebih luas dan bermutu.

Begitu pentingnya unsur hubungan masyarakat ini dalam manajemen pendidikan, maka perlu dibentuk dan dipersiapkan pula personil dan sarana prasana untuk melaksanakan proses hubungan dengan masyarakat, agar tidak terhambat di tengah jalan atau dilalaikan oleh masyarakat karena menggunakan metode yang tidak cocok dan kurang diterima oleh anggota masyarakat.

Perlu diingat, bahwa walaupun lembaga pendidikan memiliki program-program yang bagus dalam bidang hubungan masyarakat menurut anggapan lembaga itu sendiri, belum tentu program-program tersebut dapat serasi dengan adat dan kebiasaan umum masyarakat sehingga masyarakat rela menerima lembaga pendidikan tersebut sebagai salah satu bagian dari hidupnya.



1 komentar: