Bidang Militer
Kopaska (TNI AL) dan Kopassus (TNI AD)
Setiap Negara di dunia
memiliki pasukan militer yang bertujuan utama untuk memperthankan kedaulatan
sebuah Negara itu sendiri. Pasukan militer pada dasarnya dibagi menjadi 3
wilayah tempur yaitu Darat, Udara dan Laut. Di Indonesia sendiri Pasukan
Militer Indonesia terdiri atas TNI dan Polri. Keduanya memiliki peran penting
untuk menjaga kedaulatan dan sejatinya saling melengkapi guna memperkokoh NKRI
sehingga tercipta stabilitas keamanan yang terjamin. Pada bahasan kali ini akan
membahas Pasukan Khusus yang bernaung dibawah Angkatan Laut (KSAL), Angkatan
Darat (KSAD). KSAL dan KSAD merupakan bagian terpisah namun tetap satu kesatuan
Komando dari TNI. Berikut adalah Profil singkat dari pasukan khusus yang
dimiliki TNI Kopaska dan Kopassus.
1. Kopaska
Komando
Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan Kopaska merupakan Pasukan
Khusus milik TNI Angkatan Laut (KSAL) yang didirikan pada 31 Maret 1962 oleh
Presiden Soekarno pada waktu itu. Kopaska memiliki tugas utama menyerbu kapal
dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan
pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi. Jika tidak sedang ditugaskan
dalam rangka operasi militer, tim detasmen Paska dapat ditugaskan sebagai
pengawal pribadi VIP seperti Presiden dan Wakil Presiden.
Kopaska
juga mengunakan Baret Merah layaknya Kopassus namun merah yang digunakan tetap
memiliki perbedaan. Kopaska memiliki semboyan Tan Hana Wighna Tan Sirna” yang
berarti “tak ada rintangan yang tak dapat diatasi”. Dalam tugas Manusia Katak
memiliki tiga tugas utama yaitu tugas dalam operasi Amphibi, Operasi Khusus dan
Operasi Tambahan.
Tugas Kopaska :
Ø Tugas
dalam Operasi Amphibi
o
Beach Recconaisance
o
Post Reconnaisance
o
Beach Clearing
o
SUROB (Surf Observation)
Ø Operasi
Khusus
o
Sabotase/ Anti Sabotase (Teror)
o
Clandestein
o
Combat SAR
o
Mine Clearance Ops
o
Send and Pick up agent
Ø Operasi
Khusus
o
PAM VIP VVIP & Vital Obj
o
Underwater Survey
o
SAR
o
Underwater Salvage
o
Factual Information Gathering
Sebagai
seorang Kopaska tentunya wajib menguasai perairan (laut) sebagai wilayah tempur
khusus yang dipercayakan. Untuk itu seorang prajurit anggota Kopaska wajib
menguasai kemampuan penyelaman dasar, penyelaman tempur, renang tempur
kartografi,menembak berbagai jenis senjata, mengemudi dan menangani
kapal/perahu cepat, dan lain lain. Selain itu Kopaska wajib belajar Akademis
umum Angkatan laut yang meliputi operasi laut, navigasi, mesin, elektronika, bangunan
kapal, komunikasi dan lain lain.
Namun
Kopaska sejatinya tidak hanya dilatih untuk memiliki kemampuan bertempur di
perairan dan laut saja, bersama Kopassus pasukan Kopaska juga dilatih untuk
bisa menguasai pertempuran di darat seperti perang di hutan, jungle
survival/sea survival, perang di rawa, kemampuan terjun mendarat di darat, dan
lain lain. Sudah banyak prestasi yang sudah di catatkan Kopaska baik upaya
menjaga keutuhan NKRI maupun membanggakan nama Indonesia Khususnya TNI sebagai
salah satu Kesatuan yang ditugaskan sebagai salah satu bagian tentara
perdamaian dunia yang dikirim ke daerah konflik di berbagai Negara di dunia.
Operasi terakhir yang berhasil dilaksanakan Kopaska adalah pembebasan kapal MV
Sinar Kudus yang di bajak oleh pembajak Somalia pada tahun 2011, dalam misi
yang bernama Satgas Merah Putih ini Kopaska melakukan misi gabungan bersama
Kopasus dan juga Marinir dan berhasil membebaskan kapal MV Sinar Kudus
termasuk menyelamatkan 20 WNI di dalamnya.
2. Kopassus
Komando
Pasukan Khusus yang disingkat Kopassus adalah bagian dari Kesatuan yang
dimiliki oleh TNI Angkatan Darat (KSAD). Kopassus memiliki kemampuan khusus
seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan
anti terror. Kopassus yang dikenal dengan nama Baret Merah ini memiliki moto
Berani, Benar, Berhasil.
Didalam pembentukannya Kopassus
sudah beberapa kali mengalami perubahan nama, berikut adalah sejarah singkat
pembentukan Kopassus:
Ø Kesko
TTIII/Siliwangi
Pada
tanggal 16 April 1952, Kolonel A.E Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando
Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Ide ini berawal dari
pengalamannya bersama Letkol Slamet Riyadi (Brigjen Anumerta) yang kesulitan
dalam penumpasan gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) pada saat itu.
Berdasarkan pengalamannya yang berhasil menumpas RMS inilah yang mendasari
beliau memiliki cita-cita membentuk pasukan komando yang dapat bergerak cepat
dan tangkas dalam melaksanakan operasi militer. Komandan pertama saat itu
adalah Idjon Djanbi yang memiliki nama asli Kapten Rokus Bernardus Visser
adalah mantan Kapten KNIL Belanda kelahiran Kanada.
Ø KKAD
Pada
tanggal 18 Maret 1953 Mabes ABRI mengambil alih dari komando
Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi Korps Komando Angkatan
Darat (KKAD).
Ø RPKAD
Organisasi
KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD)
pada tanggal 25 Juli 1955, yang tetap dipimpin oleh Mochamad Idjon Djanbi. Pada
Tahun 1959 unsur-unsur tempur dipindahkan ke Cijantung, Jakarta Timur dan
kepanjangan RPKAD berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
Ø Puspassus
AD
Pada
tanggal 12 Desember 1966, RPKAD berubah pula menjadi Pusat
Pasukan Khusus AD (Puspassus AD). Nama Puspassus AD ini hanya bertahan
selama lima tahun.
Ø Kopassandha
Tanggal 17
Februari 1971, resimen tersebut kemudian diberi nama Komando Pasukan
Sandi Yudha (Kopassandha). Operasi militer yang meilbatkan Kopassandha
pada saat itu adalah memainkan peran penting dalam operasi di Timor Timur dan
puncak prestasi Kosspandha yang melambungkan nama kesatuan mereka adalah saat
berhasil melakukan operasi pembebasan sandera dari pesawat DC-9 Woyla Garuda
Indonesia Airways yang di bajak oleh lima pembajak pesawat, dalam operasi
militer tersebut Kopassandha berhasil menyelamatkan seluruh sandera dan juga
menembak mati ke lima pembajak pesawat.
Ø Kopassus
Dengan
adanya reorganisasi di tubuh ABRI, sejak tanggal 26
Desember 1986, nama Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan
Khusus yang lebih terkenal dengan nama Kopassus hingga kini.
Sejak tanggal 25
Juni 1996 Kopasuss melakukan reorganisasi dan pengembangan grup dari
tiga Grup menjadi lima Grup, yaitu :
·
Grup 1/Parakomando — berlokasi di
Serang,Banten
·
Grup 2/Parakomando — berlokasi di Kartasura,Jawa
Tengah
·
Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus —
berlokasi di Batujajar,Jawa Barat
·
Grup 4/Sandhi Yudha — berlokasi di
Cijantung,Jakarta Timur
·
Grup 5/Anti Teror — berlokasi di
Cijantung,Jakarta Timur
Kopassus
sengaja untuk tidak terikat pada ukuran umum satuan infanteri, sehingga satuan
mereka disebut Grup. Sederhananya, kopassus dapat fleksibel dalam menentukan
jumlah personel, bisa lebih banyak atau lebih sedikit dari ukuran brigade
(sekitar 5000 personel).
Sudah
banyak operasi militer yang berhasil dituntaskan oleh Kopassus yang terbaru
adalah pembebasan Kapal MV Sinar Kudus yang di bajak oleh pembajak Somalia,
operasi ini melibatkan kesatuan Marinir dan juga Kopaska.
JURNAL :
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar