1.
Sistem Informasi Pemasaran [Implementasi]
Jika
didefinisakan dalam arti yang luas, sistem informasi pemasaran adalah kegiatan
peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran
yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian
promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran
selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan
produk-produk perusahaan tersebut.
2. Struktur Organisasi Fungsional
2. Struktur Organisasi Fungsional
1.Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan
manajemen
Kegiatan perencanaan dan pengendalian
manajemen dibagi atas tiga macam yaitu: kontrol operasional, kontrol manajemen,
dan perencanaan stategi. Pengendalian operasional adalah proses penempatan agar
kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan
lebih dahulu dalam jangka waktu yang relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk
pengendalian operasional terdiri atas: pengolahan transaksi, pengolahan
laporan, dan pengolahan pertanyaan. Ketiga jenis pengolahan berisikan berbagai
macam pembuatan keputusan yang melaksanakan aturan keputusan yang telah
disetujui atau menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang akan diambil
(Gordon,1999).
Informasi pengendalian manajemen
diperlukan oleh berbagai manajer bagian, pusat laba dan sebagainya untuk
mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan
keputusan baru untuk ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan
sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang
berkaiatan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan
yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau
arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan
strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Kegiatan
perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa
dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan
haruslah memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak
mempunyai ketelitian yang tinggi.
2.Struktur sistem informasi berdasarkan fungsi
organisasi
Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem
yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam organisasi.
subsistem-subsistem yang umum adalahh sebagai fungsi-fungsi utama suatu
organisasi dalam pemasaran, produk, logistik, personalia, keuangan dan
akuntansi. Setiap fungsi akan melakukan kegiatan sebagai subsistem informasi
untuk mendukung pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan
pengendalian strategi.
3.Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual
dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen (SIM) dapat pula
dipandang menurut konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan
perancangan sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan SIM.
a. Struktur Konseptual
SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem fungsional
yang masing-masing dibagi dalam empat macam pengolahan informasi, yaitu:
pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem informasi, dukungan
pengendalian manajerial sistem informasi, dukungan perencanaan stategi sistem
informasi.
b. Struktur Fisik
Struktur konseptual suatu SIM adalah untuk subsistem
fungsional yang terpisah ditambah suatu pangkalan data, beberapa aplikasi umum,
dan satu model dasar analisa umum dan model keputusan. Pada struktur fisik
semua aplikasi terdiri atas program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini
tidak selalu demikian adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari
pengolah terpadu dan pemakain modul umum. Pengolahan terpadu dicapai dengan
perencanaan berbagai aplikasi yang paling berhubungan sebagai suatu sistem
tunggal untuk menyederhanakan kaitan (interface) dan mengurangi duplikasi
masukan sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik juga dipengaruhi
pemakain modul umum untuk pengoperasian pengolahan yang menyebabkan tidak ada
aplikasi yang lengkap tanpa pemakain modul umum.
3. Sistem Informasi Fungsional
Sistem Informasi Fungsional adalah
Sistem Informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang pada suatu perusahaan.
Sistem
Informasi Fungsional terbagi
menjadi:
ü SI Akutansi : Sistem Informasi yang berfungsi untuk
merekam & melakukan transaksi bisnis, aliran dana perusahaan.
ü SI Keuangan : Mencangkup semua transaksi keuangan
& kontrol terhadap sumber dana keuangan
ü SI Manufaktur : Mendukung perencanaan, kontrol,
penyelesaian masalah yang berhubungan dengan kegiatan produksi.
ü SI Pemasaran : Menyediakan informasi untuk
menyelesaikan kegiatan perusahaan.
ü SI Sumber Daya Manusia : Menyediakan informasi sehubungan
dengan SDM di perusahaan.
ü Sistem Inforrmasi Akutansi : Mengumpulkan, menggolongkan,
mengolah, menganalisis, & dikomunikasikan dalam bentuk laporan.
Berorientasi data dari pada historis. Pengguna informasi adalah pihak dalam
(manajemen) & pihak liar yang berkepentingan.
4.
Konsep
Dasar Pemasaran
Ada lima konsep yang melandasi cara organisasi melakukan
kegiatan pemasaran :
·
Konsep
Produksi adalah salah satu dari konsep tertua dalam bisnis. Konsep
produksi menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia
secara luas dan murah. Para manejer perusahaan yang berorientasi produksi
berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang
rendah, dan distribusi secara besar-besaran. Mereka mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada
ketersediaan produk dan harga yang rendah. Orientasi itu dimaklumi di
negara-negara berkembang, dimana konsumen lebih tertarik untuk mendapatkan
produk dari pada fiturnya. Orientasi itu juga berguna bila sebuah perusahaan
yang ingin memperluas pasar. Konsep ini memiliki kelemahan yaitu produsen
menjadi kurang ramah.
·
Konsep
Produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan
ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif. Para manajer di organisasi itu
memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan meningkatkan
kualitasnya sepanjang waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para pembeli
mengagumi produk-produk yang dibuat dengan baik serta dapat menghargai mutu dan
kinerja. Akan tetapi, para manajer itu kadang-kadang terperangkap dalam
kecintaan akan produk mereka dan tidak menyadari apa yang dibutuhkan oleh
pasar.
·
Konsep
Penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika
dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produksi-produksi
yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi
tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep itu
mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukkan kelembaman atau penolakan
pembelian sehingga harus dibujik untuk membeli. Konsep itu juga mengasumsikan
bhwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif
untuk merangsang lebih banyak pembelian. Kebanyakan perusahaan mempraktekkan
konsep penjualan ketika mereka mempunyai kapasitas yang berlebih. Tujuan mereka
adalah menjual apa yang dihasilkan mereka dan bukannya menghasilkan apa yang
diinginkan pasar.
·
Konsep
Pemasaran adalah sebuah filosofi bisnis yang menantang tiga orientasi bisnis
yang baru saja kita bahas. Konsep ini berkembang sejak tahun 1950 an.
Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional
yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif
dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan
nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
·
Konsep
pemasaran telah diekspresikan dalam banyak cara beraneka ragam: ”Penuhilah kebutuhan
dengan cara yang menguntungkan ” ”Temukan keinginan dan penuhilah.” ”Cintailah pelanggan,
bukan produk.” ”Lakukan dengan
cara Anda.” (Burger King)
”Andalah sang bos.” (United Airlines) “Utamakan orang-orang.” (British Airways) “Bermitra untuk mendapatkan laba.” (Milliken & Company). Theodore Levitt dari Harvard menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran : Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai; pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya. Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan menghasilkan laba.
”Andalah sang bos.” (United Airlines) “Utamakan orang-orang.” (British Airways) “Bermitra untuk mendapatkan laba.” (Milliken & Company). Theodore Levitt dari Harvard menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dan pemasaran : Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan memberi perhatian pada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai; pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kelompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan dan akhirnya mengkonsumsinya. Konsep pemasaran berdiri di atas empat pilar: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan kemampuan menghasilkan laba.
·
Konsep
Pemasaran Masyarakat menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan,
dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara
lebih efektif dan efisien dibanding pesaing dengan tetap memelihara atau
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen. Konsep ini menegaskan
pentinya menghindari konflik yang destruktif di dalam masyarakat.
5.
Model
Sistem Informasi Pemasaran
Subsistem Sistem Informasi Pemasaran
Subsistem Pemrosesan Data.
Manager pemasaran menggunakan penelitian pemasaran untuk
mengumpulkan berbagai informasi. Informasi yang dikumpulkan terbagi menjadi 2
yaitu: Data primer adalah sebuah data yang dikumpulkan oleh perusahaan. Data
sekunder adalah sebuah data yang didapat atau dikumpulkan oleh orang
lain.
Subsistem Penelitian
Pemasaran (Riset Pemasaran)
Subsistem penelitian pemasaran merupakan sistem yang
berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan
calon pelanggan dan calon pelanggan. Manajer pemasaran dapat mengunakan
penelitian pemasaran untuk mengumpulkan segala jenis informasi tetapi sebagian
besar kegiatan ditujukan pada pelanggan dan calon pelanggan :
Data primer dan sekunder
Data primer adalah data yang dikumpulkan perusahaan.
Sedangkan data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain. Teknik
yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah wawancara mendalam,
pengamatan dan pengujian terkendali. Beberapa data skunder harus dibeli dan
sering tersedia dalam bentuk pita magnetik atau disket untuk memudahkan
pemasukan kedalam CBIS data sekunder yang lain seperti tersedia diperpustakan.
Subsistem Intelijen Pemasaran Tiap area fungsional
bertanggung jawab untuk menghubungkan perusahaan dengan elemen-elemen tertentu
dilingkungan pemsaran yang memliki tanggung jawab utama pada pelanggan dan
pesaing. Seperti area fungsional lainnya, pemasran juga memiliki tanggung jawab
pada pemerintah dan komunitas global.
Subsistem Intelejensi
Pemasaran.
Pemasaran memiliki tanggung jawab utama pada para pelanggan
dan pesaing. Sistem informasi akuntansi mengumpulkan seluruh data pelanggan dan
subsistem intelejensi pemasaran mengumpulkan seluruh data pesaing. Intelijen
pemasaran (marketing intelligence) merupakan suatu kegiatan yang etis untuk
mendapatkan suatu informasi tentang data pesaing.
Subsistem Produk
Subsistem produk berguna untuk membuat rencana produk baru.
a. Siklus hidup produk
Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan strategi dan
taktik untuk tiap unsur dalam bauran pemasaraan dan kemudian mengintegrasikan
menjadi suatu rencana pemasaran yang menyeluruh. Suatu kerangka kerja yang
disebut siklus hidup produk mengarahkan manajer dalam membuat
keputusan-keputusan ini seperti arti namanya siklus hidup produk.
b. Model evaluasi produk baru
Keputusan untuk mengembangkan produk baru harus
dipertimbangkan secara matang dan dengan dasar keuangan yang baik dan dibuat
oleh eksekutif. Perusahaan yang memperkenalkan banyak produk baru mengembangkan
suatu prosedur formal yang mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi
tingkat keuntungan dan efisiensi penggunaan sumber daya.
Subsistem Tempat
pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai
dengan pelemparan produk yg dihasilkan sangat menentukan tingkat penjualan
produk. Untuk itu, posisi subsistem ini sangat vital dalam keberadaanya.
Subsistem Promosi
Subsistem promosi berfungsi untuk melakukan analisis terhadap
promosi yg dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
Subsistem Harga
Subsistem harga berfungsi untuk membantu menetapkan harga
terhadap produk yg dihasilkan.
a. Penetuan harga berdasarkan biaya
Beberapa poerusahaan menggunakan penentuan harga berdasarkan
biaya dengan menentukan biaya-biaya mereka dan menambahkan markup yang
diinginkan. Jika perusahaan memilki SIA yang baik, tersedia data biaya yang
akurat mambuat tugas Subsistem harga menjadi mudah untuk mendukung penentuan
harga berdasarkan biaya.
b. Penentuan harga berdasarkan permintaan
Kebijakan harga yang kurang berhati-hati adalah penentuan
harga berdasrakan permintaan yang menetapkan harga sesuai dengan nilai yang
ditempatkan oleh konsumen terhadap produk.
6.
Penggunaan Sistem
Informasi Pemasaran
o Manajer pemasaran menggunakan Sistem Informasi
Pemasaran untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, memformulasikan
bauran pemasaran, dan membuat tindak lanjut sampai sejauh mana bauran tersebut
diterima oleh konsumen.
o Para manajer lain dalam perusahaan juga menggunakan
Sistem Informasi Pemasaran.
o Kita telah mengetahui bahwa intelijen pemasaran
menarik bagi perusahaan secara keseluruhan dan bahwa eksekutif terlibat dalam
penentuan harga.
o Walaupun nama sistem informasi fungsional
mengimplikasikan bahwa sisetm tersebut hanya untuk menejer di area tersebut,
output informasi juga dapat bernilai bagi manajer lain yang ada dalam perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar