Apabila kita berbicara tentang masyarakat, terutama jika kita mengemukakannya dari sudut antropologi, maka kita mempunyai kecenderungan untuk melihat 2 tipe masyarakat. Pertama adalah satu masyarakat yang belum begitu kompleks, yang belum mengenal pembagian kerja dan strukturnya. Kedua masyarakat yang sudah kompleks adalah mereka yang sudah mengenal ilmu pengetahuan modern dan teknologi.
Berdasarkan tempat tinggalnya masyarakat dibagi menjadi 2 :
1. Masyarakat Perkotaan
Sering di sebut juga Urban Coummunity. Orang-orang kota sudah memandang penggunaan kebutuhan hidup, artinya oleh hanya sekadarnya atau apa adanya. Mereka pada umumnya dapat mengurus diri sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang terpenting adalah manusia perorangan atau individu. Kehidupan keluarga di kota pun sering sukar untuk disatukan, sebab perbedaan paham dan kepentingan di setiap individu. Masyarakat kota lebih cenderung bekerja dalam suatu perusahaan yng dapat menggajinya setiap bulan.
Beberapa perbedaan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan
·
- Jumlah dan kepadatan penduduk.
- Lingkungan hidup.
- Mata pencaharian.
- Corak kehidupan sosial.
- Stratifikasi sosial.
- Mobilitas sosial.
- Pola interaksi sosial.
- Solidaritas sosial, dan
- Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi sosial.
Pada akhirnya kedua jenis masyarakat ini tentu sangat berbeda dalam berbagai aspek kehidupan. Masyarakat perkotaan lebih mementingkan kerja individu dibandingkan gotong royong yang dilakukan masyarakat pedesaan. Tetapi tidak sedikit masyarakat perkotaan yang masih mempertahankan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar